Daun yang berguguran |
Daun hanyalah daun
Tak dinyana tak dikira
Ia diam-diam selalu menemani
Tak hentinya menatap langit
Daun hanyalah daun
Tapi pesona jingganya memukau
Tangkai sarat kerinduan kasih
Selalu temani yang sendiri
Namun saat waktu sudah buram
Tiba masa ia berguguran
Dihempas angin dilepas badai
Tinggallah awan sepi sendiri
Daun hanyalah daun
Tak ada lagi waktu menoleh
Menatap bahkan menyapa
Sungguh tangan sudah renggang
0 jejak yang berarti ^^:
Post a Comment