Saturday 15 September 2012

[Masih] Untuk Pangeran Kecil


Bismillaahirrohmaanirrohiim


“Hafidh, do’a malam ya, mau bobo...”  bisik sang mama di telingamu.

Kelopak mata itu mulai bergerak-gerak. Meski kesadaran belum membangunkanmu, namun sejumput harap di hati kami mulai bermekaran kembali.

***

“Allohumma adzhibil ba’saa robbannaasi wasyfi Hafidh Ash-Shiddiq, fa antas syafii laa syifaa-u illaa syifaa-uka syifaa-an laa yughoodiru saqomaa...”  

Siang dan malam masih dengan bisikan harapan yang sama. Masih dengan mengeja nama yang sama. Masih dengan iringan rintik tangis yang sama.

Kamu terlihat begitu kecil di tengah deras cobaan yang sangat besar

“Hafidh...! Bola Barcelona buat kamu sudah ditandatangani Messi dan kawan-kawan! Yang kuat ya, nak!”  ujar mama kelewat bersemangat.  Nanti Insya Allah, Om yang dari Belanda mau pulang membawakan oleh-oleh super-kejutan itu.

“Hafidh...! Bangun, Fidh! Katanya mau jadi Messi-nya Indonesia!” celoteh anak laki-laki sekolah Al-Azhar BSD Tangerang yang datang menjenguk.

“Hafidh...! Kita mau buat fans club khusus Hafidh, nih! Eh, eh, kami sudah buat spanduk Pray for Hafidh di sekolah, lho!”  giliran anak-anak perempuan yang berceloteh riuh menambah keributan.

Kelopak mata itu seolah sedang berkedip-kedip lagi. Harapan yang ada semakin indah bersemi.

***

Menunggu. Semua menunggumu. Menunggu keceriaan itu kembali. Berharap. Selalu masih ada harapan di tengah beribu ketakutan yang menjerat sekalipun. Berharap dapat melihatmu bermain bola dengan lincah, tertawa bahagia seperti dulu lagi.

Ingat ini? Akhirnya berhasil menangkap tawamu... Dan kamu marah besar, ngotot mau menculik HP-ku untuk menghapusnya...


Hafidh, kemarin pertama kalinya hujan di bulan September ini lho... Lihatlah, bahkan langit pun ikut menangis melihatmu. Di pelupuk mata kak Disa juga hujan terus, Fidh... Sudah empat hari ini tidak reda juga. Eh, kamu ingat tidak? Dulu, setiap kali kamu lihat mendung di mata kak Disa, kamu selalu berlagak sok dewasa terus bilang, “Uddah... Jangan nangis!”

***


Hafidh, kamu ingat ini? Ini fotomu  yang paling cakep kan? Hahaha... Pertama kalinya kamu pake kacamata, tapi setelah itu tidak pernah dipake lagi, kan?

***

Kamu ingat waktu pertama kali kakak ajak ngaji ke masjid?

“Ih, Hafidh di sana saja, di tempat cowok! Masa’ mau nempel terus sampai di tempat perempuan...!”

Tapi tetap saja kamu tidak mau lepas, mukamu merengek lucu dan akhirnya membuat kakak merasa malu sendiri dilihat-lihat sama ibu-ibu dan mbak-mbak yang lain.  

“Adekmu itu?” seorang kakak bertanya penasaran melihat siapa yang kubawa.

“Perkenalkan, ini pangeran kecilku!” ujarku bangga.


Teruntuk Sang Pangeran Kecil,
Hafidh Ash-Shiddiq--
yang [masih] bermain-main di alam bawah sadarnya. 

Cepatlah bangun...
Semuanya tak berhenti berdo'a untukmu...

6 comments:

  1. Masya Allah, di ingatkan kembali begitu besarnya karunia sehat itu. Sabaaar Insya Allah ada jalan yang terbaik untuk pangeranmu itu. Amiiin...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa :')
      Alhamdulillah sudah sedikit membaik...
      Insyaa Allah, dia akan baik-baik saja,
      harapan itu masih ada :')

      Makasih Uzaay ^^

      Delete
  2. aku kirim doa dr sini, smoga dia cepat terbangun dr mimpi

    ReplyDelete
  3. jujur susah mau koment apa? namun, semoga Allah selalu memberikan kebaikan kepada hamba2nya selalu aamiin

    ReplyDelete
  4. Semoga adikmu ini cepat di beri kesembuhan, dan kamu sekeluarga yang tabah dan kuat :)

    ReplyDelete
  5. semoga ALLAH memberikan kelimpahan kesembuhan dan kesehatan untuk Hafidh Ash-Shiddiq...aamiin

    ReplyDelete