Thursday 12 November 2015

Penculikan Berencana

Bismillah


11-11-2015
10:16
Kau tak hentinya mengirimkan sesuatu ke ponselku.
"Di mana ka masuk? FK?"

11:12
"Wee selesai mko?"

12:25
"Di mana sholat?"

12:26
"Nda salah kantin ja toh. Hahaha"

Aku, seorang mahasiswa biasa, masih sedang berusaha menunaikan tanggung jawab sebagai mahasiswa yang baik.

Tiba-tiba kau datang.



Seseorang yang telah lama tak kutahu kabarnya.

Seseorang yang telah lama tenggelam di dasar lautan rinduku.

Seseorang yang telah jauh dari persimpangan terakhir itu.

Jingga.

12:30
Ia sedang duduk manis dengan kakaknya di depan kantin FK.
Menunggu seseorang yang telah lama membuatnya menunggu.
Menunggu seseorang yang...
telah lama ia rindukan.

Tidak salah kan? hahaha.

Hatiku melonjak. Asam lambungku bergejolak.
Retinaku tak salah menangkap bayangan itu pada satu fokusku.
Plica vocalisku sontak berteriak.

"Firaaaaaa.....!!!"

Kami terhambur dalam satu pelukan rindu.
***

Beberapa hari ini ragaku meronta lelah. Lelah dengan beban amanah.
Bulan November yang sangat produktif. Produktif dan sibuk.

Tapi kau datang.
Ya, di saat titik minimum ATP ku nyaris tercapai. 

Kau tiba-tiba menarikku dalam genggamanmu.
Memaksaku naik ke dalam mobil.
Dan kita berhenti di sebuah restoran.
Aku terpana.

"Serius ini?!" 

Kami larut dalam tawa bahagia.
Setelah itu kau menculikku ke kantor Pajak. Yah, kantormu.
Pegawai yang lain melirik-lirik sekilas ke arahku.

Kami sekali lagi, larut dalam tawa bahagia.
Hanyut dalam arus balik sebuah kerinduan.
Kau bercerita segalanya.
Segalanya.
Yang tak mau kau bagi dengan orang lain.

Aku merasa teristimewakan hari ini.

Terima kasih, Jingga.


Salam cinta,
dari Awan Putih.






1 comment: