Liebster Award ~ Singgasana Awan Putih

Bismillah

Aturan main:

1. Tiap orang yang kena tag harus nulis 11 hal tentang dirinya.

2. Jawab pertanyaan oleh orang yang nge-tag kamu.

3. Bikin 11 pertanyaan baru buat orang yang pingin kamu tag.

4. Cari 11 orang yang 'beruntung' itu, trus link-kan ke postinganmu.

5. Kasih tau mereka kalo mereka tuh 'beruntung' dapet award ini.

6. Dilarang tag balik.

***

Tanggal 8 November saya mendapat ~~kutukan~~ award ini dari kak Cahya. Saya sangat terharu, meski sebenarnya ini adalah satu PR yang sangat berat karena menjawabnya berarti harus sedikit membongkar jati diri sendiri.

Sebenarnya dulu pernah dapat pertanyaan rantai 11 seperti ini di blog lama, tapi karena sudah terlanjur terhapus, yaa terpaksa buat lagi deh.

--11 hal tentang diri sendiri--

Awan

Awan adalah binatang langit yang paling suka kupandangi saat sedang bingung, merasa sendiri, dan merasa lelah. Ingin menjadi seperti awan. Begitu lembut, tenang, polos, dan anggun. Fira yang pertama kali memanggilku “awan putih” dan teman-teman yang lain pun mulai ikut-ikutan. Inilah salah satu alasan kenapa diriku bersembunyi di balik “awan putih” dalam blog ini.

Biru

Warna yang paling kusukai. Satu warna yang sederhana. Warna yang tanpanya pun pelangi tak akan sempurna. Warna yang selalu menemani awan putih ke mana pun ia berarak. Warna yang menenangkan. Warna yang mencerminkan kelembutan, kesejukan, kesetiaan, dan keluasan tanpa batas. Warna yang menyiratkan kekuasan Sang Maha Indah.

Fisika

Selain awan putih, Fira juga suka memanggilku “miss fisika”. Ya, aku sudah jatuh cinta dengan fisika sejak kelas 2 SMP. Satu ilmu yang sebenarnya sederhana namun bisa membuat rumit segala sesuatu. Satu ilmu yang sekali lagi, menyiratkan kekuasaan Sang Maha Besar. Satu ilmu yang membuatku bahagia ketika dikelilingi adik-adik dan teman-teman.

Biologi

Ehm, kalau sebelumnya adalah pelajaran yang paling kusukai, ini adalah pelajaran yang paling sulit untukku. Satu pelajaran yang diduga teman-teman sekelas sebagai jawaban terkuat di balik serangan setiap hari Rabu di bulan Oktober lalu. Karena semalam sebelumnya memaksa diri begadang mengerjakan tugas presentasi. Ha!

Lemah

Mungkin memang sudah bawaan dari kecil. Biasanya, anak dokter sih seperti itu. Orang tuanya terlalu paranoid. Saking takutnya kenapa-kenapa, lari-larian di luar rumah saja tidak boleh. Nanti jatuh. Manjat-manjat pohon tidak boleh. Nanti jatuh. Main-main hujan juga tidak boleh. Nanti sakit. Uugh, akhirnya karena badan tidak dilatih untuk “kuat dan kebal” dari kecil, besarnya seperti ini. Penyakitan, lemah, rapuh... Hahaha.

Keras kepala

Selain “awan putih” dan “miss fisika” Anda juga boleh memanggil saya “miss head-stone”. Nona kepala-batu. Teman-teman sekelas frustrasi melarang “tidak boleh begadang kerja tugas-tidak boleh minum es krim-tidak boleh telat makan” dsb karena sifatku yang satu ini. Padahal mereka sangat peduli...?

Merepotkan

Rasanya ingin menangis memikirkan jumlah orang yang telah kurepotkan selama dua bulan terakhir. Teman-teman sekelas, para peri putih yang baik hati, seorang peri merah yang sangat tulus, para perawat di rumah sakit, terlebih lagi nenek, adik, dan tentu saja—papa mama. Mereka sangat sangat sangat peduli dan saya tidak tahu bagaimana membalas kebaikan mereka.

Ceroboh

Kata mama, aku ceroboh. Kata papa, aku sangat ceroboh. Kata teman-teman, aku kelewat ceroboh. Jangan tanya berapa jumlah benda yang bisa kuhilangkan dalam setahun. Jangan tanya berapa jumlah kacamata yang sudah kuhilangkan tahun lalu.

Heboh

Kata teman-teman sekolah (dan guru-guru), aku heboh. Kalau lagi normal, pasti heboh. Saat diberi soal di kelas, kalau bisa menjawabnya, secara spontan pasti akan berteriak (tidak sengaja) sambil mengangkat dua tangan (sangat memalukan). Saat menyapa kakak kelas juga... *eh

Perpustakaan

Satu tempat di mana bisa mendekam dengan nyaman adalah perpus. Perpus adalah rumah kedua. Ini tempat favoritku. Apalagi kalau ada Fira di situ (ups). Jadi kalau hilang, coba cari aku di sini. Hahaha...

Menulis

Aku suka menulis. Karena menulis adalah salah satu cara untuk berbagi rasa, pikiran, atau apa pun itu yang ingin kau bagi, kepada dunia. Tak peduli orang lain suka atau tidak dengan tulisanmu. Tak peduli dengan jumlah comments, jumlah followers, atau apa pun itu. Yang jelas, semua yang “memenuhi kepalamu” bisa kau tuangkan agar isi kepala “tidak penuh” lagi. (?)

--11 Jawaban dari 11 pertanyaan kak Cahya--

1. Siang atau malam? Gelap atau terang? Panas atau dingin? Pilih mana.

Malam... Terang... Dingin.

2. Menurutmu, brother-complex itu apa?

Err-- tidak tahu. (jawaban pasrah)

3. Kalo lagi bengong di bandara, terminal, stasiun atau pelabuhan biasanya kalian ngapain?

Deres hafalan. Atau bertanya-tanya penasaran dalam hati, “Orang-orang di sini lagi nungguin siapa-nya, ya?”

4. Setuju kan kalo perubahan itu harus dimulai dari diri sendiri. Nah apa yang udah kamu lakukan untuk itu?

Setuju...! Dengan mulai meninggalkan ‘zona nyaman’ dan ‘zona takut’. Rasa nyaman dan rasa takut adalah dua hal yang membuat seseorang sulit berubah (tere liye).

5. Udah hafal berapa surat dari Al-Quran?

Al Mumtanah sampai An-Naas.

6. Apa aja hal-hal yang bikin kamu interest?

Melakukan hal-hal yang baru, misalnya, uji coba menggunakan pisang sebagai bumbu masak ikan. HA!

7. Barang paling mahal yang kamu beli pake duit sendiri?

Globe (bola dunia), waktu kelas 4 SD, harganya 200 ribu, mecahin celengan sendiri.

8. Akan menikah dengan orang yang dicintai? Atau mencintai orang yang dinikahi?

Err—Insya Allah, akan menikah dengan orang yang dicintai.

9. Target tahun ini yang belum tercapai?

Ada deh...

10. Menurutmu kalo ada jalanan rusak, siapa yang patut disalahkan?

Pemerintah.