Hidup
tidaklah hanya untuk mencari pencapaian jati diri, melainkan juga untuk
merenungi makna di setiap jejaknya. Jejak yang telah terlukis tak akan sekedar
menjadi bekas dalam setiap relung-relung memori di dalam kepala kita. Tak sekedar
menjadi keping film kecil yang terekam abadi dalam sudut-sudut hati. Pun juga
tak hanya menjadi penghias dalam lembaran-lembaran kenangan yang terekat rapi,
melainkan lebih dari itu. Ya... Untuk direnungi makna dari setiap sentinya.
Indah
tak dikata adalah saat mendapatkan anugerah dariNya berupa beribu laksa rasa yang
tersingkap di balik gumpalan-gumpalan kisah dalam hari kemenangan kemarin...
merenungi makna di setiap jejak lembar kehidupan |
Syahdu
adalah ketika mendengar gemuruh takbir dan tahlil yang bertalu-talu sepanjang
fajar menyingsing. Semesta serentak dalam mengagungkan,mensucikan, dan memuji
Sang Maha Besar. Lalu tubuh-tubuh—kecil maupun besar—memenuhi jalanan dengan
pakaian baru dan rona bahagia di wajah mereka.
Haru
adalah ketika bertrilliun-trilliun manusia bersatu dalam ta’dzhim dan khusyuk,
bertemu kembali dengan Rabb mereka. Ketika semua tertunduk, sama. Bagaikan gigi-gigi
pada sisir. Tak ada yang derajatnya lebih tinggi dibanding yang lain, tak
peduli dengan status sosial dan tongkat kekuasaan.
Damai
adalah ketika memeluk erat sang papa dan mama, dua sosok paling kucintai di
antara jutaan manusia yang ada di hadapanku saat itu. Ketika bersua dan
menjabat semua ibu-ibu peri dan kakak-kakak peri putih sembari berbisik di
telinga mereka, “Taqobbalallohu minna wa mingki...” Lalu mereka memberi
satu kecupan di pipi lantas balas berbisik, “Na’am, taqobbalallohu minna wa
mingki...”
Semangat
adalah ketika duduk-duduk di depan kolam ikan sambil membakar setumpuk ikan
bersama kakak-kakak perawat—yang di kala itu tentu tak berbaju khas perawat. Ikan-ikan
itu lalu disajikan (sekedar pelengkap istimewa) kepada para tamu di Rumah
Sakit. *Gawat, ternyata ada beberapa di antaranya yang rasa mentah -_-“
Lelah
adalah ketika mondar-mandir bagaikan setrika antara ruang tunggu Rumah
Sakit dan dapur untuk melayani tamu yang tak hentinya bertubi-tubi berkunjung—sampai
malam larut dan jam sudah menunjukkan pukul 21.00...*Maasyaa Alloh... izinkan
aku bernapas sejenak!
Rindu
adalah ketika akhirnya mendengar suara-suara sanak famili di belahan bumi
lain, yang telah lama dinanti. Walau rindu itu hanya dijemput dari ujung sebuah
telepon genggam. Walau hanya sekedar bertukar cerita tentang kehidupan
masing-masing dan saling mengucap “Taqobbalallohu minna wa mingkum” .
Gemas
adalah ketika sepanjang hari suliiiiit sekali mengajak seseorang (yang
juga bekerja di RS) untuk makan—baru kali ini ada yang susahnya minta ampun disuruh
makan, pun juga sesulit ketika seharian harus mengejar seekor kucing hitam kecil
lucu untuk makan ikan. *Mungkin kucing itu maunya susu, bukan ikan ya?
Tawa
adalah yang tak hentinya berderai ketika diberi amanah menemani seorang peri
kecil sepanjang malam yang melelahkan. Keaktifannya tak terkalahkan. Tubuhnya
yang menggemaskan melangkah lucu menunjuk ini-menunjuk itu-menunjuk apa saja
yang ada di Rumah Sakit. Ingin naik kuda-kudaan, ingin naik jungkat-jungkit,
ingin minum teh dingin tapi setelah itu menangis merengek, “Ingiing..(Dingin)!”
ingin liat kolam ikan, ingin apa saja... Namun ada rasa haru yang bermekaran
saat dia melambai riang di gendongan ibunya ketika tiba waktunya berpisah.
Segala puji hanya
bagiNya atas berjuta laksa kasih sayangNya tak hentinya ia tumpahkan.
Bak pendar cahaya, kemilau indah tiada-tara di hari kemenangan.
Bak berjuta tarian cahaya di gulitanya malam, indah memesona tak terkatakan.
Menggetarkan hati yang kembali harus merenungkan
setiap senti makna di balik lembar hidup dan kehidupan...
Bak pendar cahaya, kemilau indah tiada-tara di hari kemenangan.
Bak berjuta tarian cahaya di gulitanya malam, indah memesona tak terkatakan.
Menggetarkan hati yang kembali harus merenungkan
setiap senti makna di balik lembar hidup dan kehidupan...
*******
Selamat hari raya Idul Fitri 1433 H.
Taqobbalallohu minna wa mingkum.
Mohon ma'af lahir dan bathin.
"Haru adalah ketika bertrilliun-trilliun manusia bersatu dalam ta’dzhim dan khusyuk, bertemu kembali dengan Rabb mereka."
ReplyDeleteEntah kenapa kata Haru saya suka sekali, kebetulan sy suka anime yang karakternya bernama Haru Glory. #ehh sambungin aja.
hha minal aidin walfaidzin ya :)
Wkwkwkwk, Haru...
ReplyDeleteNa'am...
Taqobbalallohu minna wa mingka...
However, not every individual has its own rules, risks and benefits.
ReplyDeletePayday loans are short-term cash advance, which are secured by a borrower's future paycheck requires a repayment of
more than 5 months. Thus, you cash do have to struggle.
Upon qualifying these conditions you are able to effectively
deal with the unexpected expense or manage a shortfall between paychecks, the association
said in a statement.
Stop by my web-site; smslÄn